Ujian Nasional (UN) adalah ujian akhir kelulusan sekolah. Pelaksanaannya hanya dalam beberapa hari, tapi sangat menentukan masa depan siswa di ranah pendidikan. Hal itu membuat para peserta UN mengalami tekanan besar, karena masa belajar selama bertahun-tahun hanya ditentukan dalam hitungan hari.
Tekanan tersebut tidak hanya dirasakan oleh siswa, para guru dan pihak sekolah pun mengalami hal yang sama. Sehingga berbagai cara dilakukan pihak sekolah agar seluruh peserta didiknya lulus ujian, dengan memberikan jam tambahan pembelajaran kepada para siswa. Usaha yang dilakukan tidak hanya sebatas lahiriah, bahkan secara spiritual pun dilakukan seperti mengadakan istigasah bersama di halaman sekolah.
Di sisi lain, ada beberapa pihak berusaha melakukan kecurangan dalam pelaksanaan UN. Mereka sengaja membocorkan kunci jawaban UN dan memperjual belikannya. Kasus jual beli kunci jawaban kerap terjadi menjelang pelaksanaan UN. Tahun ini, kasus serupa terulang kembali di salah satu sekolahan di Boyolali.
Di samping jual beli kunci jawaban ini sudah masuk dalam tindak kriminal, karena telah menbocorkan dokumen rahasia negara. Perbuatan tersebut justru akan mencetak pribadi yang bodoh dan tidak bertanggung jawab. Siswa yang seharusnya belajar dengan giat dan tekun dalam mengadapi UN, hanya akan berpangku tangan dan mengandalkan kunci jawaban tersebut.
Jika ini tetap dibiarkan, UN yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kecerdasan putra-putra bangsa akan jauh dari kenyataan. Harapan Bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju akan sulit terwujud. Hal itu akan menyebabkan bangsa ini tertinggal dari negara-nagara lain.
Maka dari itu, pemerintah serta seluruh lapisan masyarakat, untuk lebih mengawasi dan mengawal jalannya UN. Agar UN tidak dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan juga, memberikan tindakan yang berat kepada pelaku kriminal tersebut.
KOMENTAR